- Sabtu, 22 Agustus 2020
- SD Islam Hidayatullah Semarang
Kegiatan rutin Guru dan Karyawan yang diadakan oleh SD Islam Hidayatullah selalu diadakan di hari Sabtu. Namun, untuk kegiatan kali ini ada yang berbeda, yaitu kegiatan di ruang meting yang beragendakan tentang pembekalan adab-adab Islami dan di ruang kelas 1A yang beragendakan tentang pembekalan budaya sekolah dan pembelajaran abad 21.
Kegiatan di ruang meeting membahas tentang adab-adab Islami yang nantinya akan digunakan sebagai bahan belajar anak-anak saat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Didalam pembekelan tentang budaya sekolah dan pembelajaran abad 21, dihadri oleh beberapa guru bertempat di kelas 1A. Beliau-beliau diberikan arahan oleh narasumber dari LPIH Bidang Dikdasmen yaitu Bapak teguh bahwasannya budaya sekolah dan pembelajaran abad 21 dalam pelaksanaan dalam proses pembelajaran memiliki indikator 4C yaitu :
1. Critical thinking
2. Creativity
3. Comunication
4. Collaboration
1. Critical thinking : mengharuskan siswa untuk berfikir terlebih dahulu sebelum guru menjelaskan. Memancing siswa untuk menciptakan gagasan terlebih dahulu.
2. Creativity : Lautan siswa memiliki berbagai karakteristik. Seorang guru harus bisa menciptakan peluang untuk menggunakan kreativitas anak-anak yang berbeda satu sama lain. Termasuk mencari jawaban dari sebuah pertanyaan. Yang mana tidak mungkin bila dalam satu kelas dapat memiliki ide yang sama.
3. Communication : komunikasi ada, apabila untuk menerima informasi. Dapat berupa mendengarkan, memperhatikan, dan lain sebagainya.
4. Collaboration : Untuk mencapai suatu gagasan, siswa dapat berkolaborasi satu sama lain. Termasuk dalam memecahkan masalah. Hal ini dapat diterapkan guru dengan mengelompokkan siswa menjadi team. Dan harus ditekankan, jangan pernah membentuk team yang sama dalam berbagai group activity. Ini akan memicu bullying dan akan membuat anak susah untuk bekerja sama dengan orang baru nantinya. Kalau bisa, satu project, satu kali membuat team, project kedua, membuat team baru lagi, begitu seterusnya
Menurut Bapak Teguh, “Ada dua hal yang dapat diwariskan kepada anak cucu kita, yaitu akar-akar dan sayap-sayap. Akar adalah karakter dasar tentang agama yang harus ditanamkan sejak dini, sayap adalah ilmu pengetahuan, sesuai dengan QS. Ar-Rahman ayat 33, yang menyebutkan bahwa manusia dapat menembus batasan-batasan dunia (luar angkasa, atau inti bumi) dengan adanya ilmu pengetahuan.