Senin, 17 Januari 2022, SD Islam Hidayatullah 02 kedatangan tamu istimewa (lagi). Hampir sama dengan tamu cilik sebelumnya, tamu ini juga bermaksud “berkenalan” dengan sekolah barunya. Aksara Raya Diratama, nama tamu istimewa kami, panggilannya Raya.
Sekitar pukul satu siang, Raya datang. Ia ditemani orang tua dan kedua adiknya. Kesan pertama yang muncul, anak ini bukan tipe pemalu. Saat ditanya nama, ia menjawabnya dengan percaya diri. Begitu pula dengan kedua adiknya, dengan riang mereka menyebutkan namanya masing-masing: Dayu dan Tara.
Basa-basi singkat terjadi di ruang tamu. Selanjutnya Raya dan kedua adiknya berpindah ke ruang kelas. Ya, Raya harus melakukan serangkaian proses penerimaan siswa pindahan. Kali ini ia mengikuti observasi. Raya duduk di kursi, sementara kedua adiknya asyik dengan mainan yang telah disiapkan.
Tak butuh waktu lama untuk akrab dengan mereka. Kegiatan observasi pun berjalan singkat. Raya telah menguasai calistung dasar untuk anak seusianya. Selesai observasi, Raya bergabung dengan kedua adiknya. Tara, adik laki-lakinya, bermain mobil-mobilan. Raya ikut nimbrung memainkannya. Tak disangka, sang kakak merasa ada yang aneh. Ia mengamati sebuah mobil.
“Ini terbalik,” celetuknya sambil memegang sebuah mobil-mobilan.
Mobil yang dimaksud adalah excavator. Bagian bucket-nya terpasang terbalik.
“Harusnya begini,” gumam Raya sembari memperbaikinya dan berhasil.
“Raya punya mainan seperti itu di rumah?” tanya sang Guru.
“Raya tidak punya, Ustazah,” jawabnya.
Sang Guru, yang menyaksikan kejadian ini, menjadi takjub. Sebelumnya, ia-lah yang merakit mobil-mobilan itu.
Selesai diperbaiki, Raya hendak memainkannya. Sang adik, Tara, juga tertarik dengan mobil ini. Ia memintanya dari sang kakak. Sejenak, sang Guru was-was. Akankah terjadi gejolak? Akankah dua-duanya tak mau mengalah? Bayangkan saja, dua anak yang masih bocah menyukai satu mainan yang sama. Tak disangka, praduga sang Guru salah besar. Tanpa paksaan, Raya menyerahkannya dan mengambil mainan yang lain. Masyaallah, sungguh menyejukkan hati.
Di sudut lain, Dayu asyik dengan mainan masak-masakannya. Dayu merupakan anak kedua dari tiga bersaudara ini. Sebagai anak perempuan, dia lebih tertarik dengan masak-masakan daripada mobil-mobilan. Sewajarnya anak usia dua tahun, Tara melihat sepertinya mainan Dayu juga menarik. Sang adik meminta mainan kakak perempuannya ini. Reaksi Dayu sama dengan Raya. Gadis kecil ini menyerahkan mainan yang dipegangnya dengan ikhlas. Ia ‘berani’ mengalah kepada sang adik.
Sikap kedua saudara ini tentunya tak begitu saja terjadi. Sayangnya, belum sempat sang Guru menggali informasi dari orang tua mereka, pertemuan harus berakhir karena dirasa telah cukup. Setidaknya, dari kunjungan tiga tamu cilik ini, sang Guru belajar lagi hal baru. Terima kasih, Raya, Dayu dan Tara. Selamat belajar di SD Islam Hidayatullah 02 sebagai siswa dengan nomor induk 1, Raya. (A2)